PENGERTIAN AFIKS DAN AFIKSASI


PENGERTIAN AFIKS DAN AFIKSASI

Afiks ialah satuan gramatik terikat yang bukan merupakan bentuk dasar, tidak mempunyai makna leksikal, dan hanya mempunyai makna gramatikal, serta dapat dilekatkan pada bentuk asal atau bentuk dasar untuk membentuk bentuk dasar dan atau kata baru. Sebagai contoh, satuan gramatik {meN-}, {di-}, {ter-}, {ke-an}, {se-nya}, {memper-}, {memper-i}, {ber-an} dan sebagainya. Karena satuan-satuan gramatik ini merupakan bentuk terikat dan tidak mempunyai makna leksikal dan hanya akan mempunyai makna gramatikal setelah digabung dengan satuan gramatik lain.
                             Afiks adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan ke bentuk lain akan mengubah makna gramatikalnya (Kridalaksana, 1993). Dasar yang dimaksud pada penjelasan tersebut adalah bentuk apa saja, baik sederhana maupun kompleks yang dapat diberi afiks apapun (Samsuri, 1988).
Afiksasi ialah proses pembentukan kata dengan cara menggabungkan afiks pada bentuk dasar atau juga dapat disebut sebagai proses penambahan afiks atau imbuhan menjadi kata. Hasil proses pembentukan afiks atau imbuhan itu disebut kata berimbuhan.
Afiksasi merupakan unsur yang ditempelkan dalam pembentukan kata dan dalam linguistik afiksasi bukan merupakan pokok kata melainkan pembentukan pokok kata yang baru. Sehingga para ahli bahasa merumuskan bahwa, afiks merupakan bentuk terikat yang dapat ditambahkan pada awal, akhir maupun tengah kata (Richards, 1992).
Afiksasi atau pengimbuhan sangat produktif dalam pembentukan kata, hal tersebut terjadi karena bahasa indonesia tergolong bahasa bersistem aglutinasi.  Sistem aglutinasi adalah proses dalam pembentukan unsur-unsurnya dilakukan dengan jalan menempelkan atau menambahkan unsur selainnya.

B.     CIRI KATA BERIMBUHAN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar