Menulis pesan singkat,Menulis kreatif puisi,Mendengarkan dan merangkum hal-hal penting dalam wawancara,dan merefleksikan isi puisi


MENULIS PESAN SINGKAT

Komunikasi dapat dilakukan dengan cara dan dengan menggunakan berbagai macam alat pula. Selain dilakukan secara tatap muka langsung, juga dapat dilakukan secara tidak langsung atau jarak jauh. Kominikasi secara langsung bisa tanpa alat, tetapi kalau secara tak langsung mesti ada perantara atau alat, misalnya surat (pesan singkat). Pesan singkat adalah pesan yang disampaikan secara singkat dan padat. Seperti namanya, isi dari pesan tersebut berupa pesan yang sangat singkat namun inti masalah yang ingin diungkapkan tetap tersampaikan. Pesan singkat disebut juga memo. Memo biasanya ditulis dalam secarik kertas kecil.
Menulis pesan singkat diperlukan  manakala sebuah pesan harus disampaikan tanpa menggunakan kalimat yang panjang karena situasi mendesak dan sangat penting. Namun, walaupun begitu dalam menulis pesan hendaknya kita tidak melupakan santun berbahasa.
Pesan singkat sebaiknya ditulis dengan bahasa yang singkat, padat, jelas, dan langsung pada pokok permasalahan. Dengan demikian, orang yang menerima pesan itu akan lebih mudah memahami isi pesan tersebut. Di samping itu apabila pesan yang ingin disampaikan ditulis menggunakan bahasa yang singkat dan jelas, dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dalam menafsirkan isi pesan tersebut.

MENULIS KREATIF PUISI BERKENAAN DENGAN KEINDAHAN ALAM

Puisi adalah ungkapan pikiran dan perasaan secara imajinatif dengan memanfaatkan diksi (pilihan kata) atau unsur puisi lainnya. Puisi merurupakan salah satu bentuk karya sastra, memiliki muatan pesan yang disampaikan oleh penciptanya. Bahasa dalam puisi yang menarik dituangkan dalam bentuk baris atau bait. Setiap puisi pada prinsipnya ingin menyampaikan pesan penyair kepada pembaca.
Puisi merupakan karya seni yang erat hubungannya dengan bahasa jiwa. Tersusun dengan kata-kata yang indah sebagai hasil curhatan lewa media tulis yang bersifat imajinanif oleh pengarangnya untuk menyoroti aspek kehidupan yang dialaminya.
Kemampuan menulis puisi adalah suatu proses. Semakin sering kita berlatih tentu kemampuan kita menulis semakin baik. Hal demikian kita dituntut untuk tidak ragu, tidak malu, dan tidak malas dalam menulis puisi. Cara berlatih puisi adalah sebagai berikut.
1.   Mengamati lingkungan atau gambar-gambar keindahan alam. Kita bisa menemukan benda-benda di sekitar kita misalnya gambar jalan yang penuh dengan kendaraan, tanaman yang subur. Semua itu dapat diungkapkan apa adanya, namun kita juga bisa mengungkapkan dengan bahasa yang indah.
2.  Mengidentifikasi pilihan kata atau kelompok kata yang berkaitan dengan keindahan alam.
3.  Menyusun larik-larik puisi berdasarkan pilihan kata yang sudah teridentifikasi.
Dalam menulis puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.   Menetukan tema.
2.  Menetapkan suasana puisi.
3.  Mendaftar kata-kata yang dianggap cocok.
4.  Memiliki diksi yang tepat.
5.  Menulis puisi secara utuh.
Contoh :
inilah pelaratan luas
tempat aku berdansa dan bercumbu semesta
lambai-lambai daun kelapa, bisik-bisk kerisik
debur ombak, hembus angin

inilah altar
tempat aku dipersembahkan
menjadi karang, nelayan
mereka letak bintang
nyanyian burung, ikan-ikan, lokon-lokan
bermutiara

MENDENGARKAN DAN MERANGKUM HAL-HAL PENTING DALAM WAWANCARA

Wawancara adalah suatu kegiatan tanya jawab dengan seseorang untuk meminta keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Wawancara diperlukan untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan suatu tulisan atau laporan.
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara    : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran  pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber     : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara    : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber     : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”

MEREFLEKSIKAN ISI PUISI

Puisi dapat memperkaya kerohanian manusia dengan nilai-nilai yang dipandang bermanfaat. Puisi mengajari manusia untuk misalnya bersikap jujur, bersahaja, rendah hati, adil, bertanggung jawab, setia, dan penyayang. Nilai-nilai tersebut dapat melekat sebagai ciri kepribadian melalui proses refleksi. Merefleksikan puisi sama dengan menghubungkan serta mengaktualisasikan makna puisi dalam bentuk perenungan, pemikiran, atau tingkah laku. Merefleksikan puisi dilakukan setelah kita benar-benar memahami isi puisi secara tepat. Memahami puisi dapat dilakukan dengan pemaknaan dan pengungkapan isi puisi dengan cara menganalisis rangkaian kata-kata yang digunakan berdasarkan suasana atau nuansa, irama, dan pilihan kata.
Supaya dapat memahami, menanggapi, dan merefleksikan sebuah puisi yang dibacakan, kita harus benar-benar berkonsentrasi dalam menyimaknya.
Contoh:
Dengarkan baik-baik puisi yang dibacakan oleh gurumu berikut ini !

Derai Derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
Terasa hari akan jadi malam
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh
Dipukul angin yang terpendam

Aku sekarang orangnya bisa tahan
Sudah berapa waktu bukan kanak lagi
Tapi dulu memang ada suatu bahan
Yang bukan dasar perhitungan kini

Hidup hanya menunda kekalahan
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
Sebelum ada akhirnya kita menyerah

Chairil Anwar

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar